User Icon Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di AMK WebDev.

Setelah 9 Tahun Konflik, FSPTSI-KSPSI di Bawah Kepemimpinan HM. Jusuf Rizal Maju Pesat

FSPTSI-KSPSI
Iklan
📝 Kuat dan tegar menghadapi ancaman, teror, fitnah, intimidasi bahkan percobaan pembunuhan.

Jakarta, RadioLira.id — Setelah sembilan tahun konflik, yakni sejak 2015 hingga 2024, Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI)-Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) kini merdeka dan mengalami kemajuan pesat.

Hanya ada satu FSPTSI yang sah dan tergabung di KSPSI, yakni di bawah kepemimpinan Kanjeng Raden Haryo (KRH).HM. Jusuf Rizal, SH.

Membangun organisasi di tengah konflik bukan hal mudah, apalagi konflik itu berlangsung selama sembilan tahun. Butuh semangat, daya tahan, uang, waktu, tenaga, dan pikiran.

Tetapi menghadapi guncangan dan badai persoalan seolah menjadi hal biasa bagi Jusuf Rizal -pria berdarah Madura-Batak yang diketahui memiliki trah keturunan Arya Wiraraja (Raja Sumenep) itu.

 

Kepada awak media, Jusuf Rizal -penggiat anti korupsi itu menegaskan bahwa berorganisasi adalah bagian dari ibadah. Organisasi adalah sarana untuk amar ma’ruf nahi mungkar. Sebab jika tidak ikhlas dan tulus menghadapi ancaman, teror, fitnah, intimidasi bahkan percobaan pembunuhan, tentu akan stress, strok dan mati.

“Saya bukan lakhir dari keluarga mapan. Tapi dari keluarga ABRI idealis dan miskin. Sudah terbiasa prihatin dapat pukulan kopel karena nakal. Tapi untung saya didik keras, kalau tidak saya bisa jadi penjahat,” tegas pria yang di lingkungan aktivis dinilai tidak mengenal takut.

Di tengah konflik, Jusuf Rizal terus bergerak. Bahkan ia kerap melakukan konsolidasi ke daerah-daerah sendirian. Kerap terjadi momen Jusuf Rizal ditinggal sendirian di tengah kepengurusan yang tidak tahan akan teror dan suasana prihatin. Bahkan Jusuf Rizal tetap tegar dengan penuh keyakinan menghadapi pihak-pihak yang berharap FSPTSI bubar dan lenyap.

Tetap bukang sang petarung jika Jusuf Rizal mudah menyerah. Baginya lebih baik, putih tulang daripada putih mata (lebih baik mati daripada menanggung malu). Maka pilihannya melawan dengan cerdas, visioner dan revolusioner pada ‘Gerombolan Penjahat Organisasi’.

Jusuf Rizal melakukan konsolidasi melalui operasi senyap. Perkuat basis yang strategis dan penting. Men-develop berbagai program memperkuat anggota dan jaringan dengan mewadahi sektor pekerja informal, selain sektor transportasi, dan TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat).

Pria yang juga Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu boleh dibilang tangguh menghadapi konflik. Di organisasi Perusahaan Media Online Indonesia (MOI), ketika sudah maju, mulai ada yang mau mendongkel Ketumnya, Rudi Sembiring Meliala. Namun Jusuf Rizal sebagai Sekjen pasang badan.

Iklan

“Siapa yang mau ganggu Ketum, berhadapan dulu dengan Sekjen,” ucapnya.

Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia (PWMOI) HM. Jusuf Rizal, SH.

Lebih sadis lagi di LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat), selaku Ketua Dewan Pendiri dipecat oleh Presiden terpilih, Olies Datau atas dasar hasil Munas. Padahal kewenangan tertinggi di LSM itu ada di Dewan Pendiri, bukan di hasil Munas. Seluruh hasil Munas disampaikan ke Dewan Pendiri, guna disetujui dan ditetapkan

“Kami sudah peringatkan tentang pemahaman konstitusi organisasi. Bandel, akhirnya setelah lima bulan pimpin LSM LIRA, Olies Datau dipecat Dewan Pendiri. Kemudian Jusuf Rizal ditunjuk lagi hingga memimpin LSM LIRA selama 20 tahun,” tegas Jusuf Rizal yang memiliki jaringan luas itu.

Kini, setelah konflik selesai dan dinyatakan satu-satunya FSPTSI yang tergabung di KSPSI, Jusuf Rizal melaksanakan konsolidasi Organisasi, Konsolidasi Program, serta Konsolidasi Jaringan Pekerja sektor informal se-Nusantara.

Untuk itu, Jusuf Rizal juga membentuk jejaring wadah diakar rumpat dengan membentuk PUK (Pengurus Unit Kerja) Madas Nusantara-FSPTSI-KSPSI. Anggotanya adalah peserta pekerja sektor informal dari anggota Ormas Masyarakat Madura Asli (Madas) Nusantara. Di organisasi Madas Nusantara, Jusuf Rizal yang keturunan Raja Sumenep, Arya Wiraraja itu, jadi Ketua Umum.

Daya kerja Jusuf Rizal tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab selain diorganisasi yang disebut diatas, ia juga jadi Koordinator Forum Jamsos lintas pekerja dan buruh. Kemudian Ketum Indonesian Royalti Wacth (IRW) dan Indonesian Journalist Watch (IJW).

Indonesian Workers Institute (IWI) FSPTSI-KSPSI. (foto: Jaringan PWMOI)

Belum lagi mengelola IWI (Indonesian Workers Institute), konsultan komunikasi dan politik serta Jaring Media Nusantara (JMN) yang merupakan group Liranews dengan banyak media online.

Saat ditanya suksesi di KSPSI pada tahun 2027 mendatang, Jusuf Rizal tidak terlalu antusias. Menurutnya pasca-kepemimpinan Yorrys Raweyai, tidak mudah KSPSI bangkit. Ia menilai biarkan yang muda-muda tampil agar di tangan mereka, siapa tau jadi besar.

“Saya tidak ambisi untuk pimpin KSPSI, selain sudah tua, saya juga sudah banyak handling organisasi. Jika saya kritis, itu dalam rangka menegakkan konstitusi, agar KSPSI bisa melakukan konsolidasi organisasi, sebab tanpa itu akan jadi organisasi kardus kosong. Kalah dari organisasi sejenis,” tegas Jusuf Rizal.

Sponsored
Mau punya website berita sendiri?
Sejak 2018, Ar Media Kreatif telah membangun ratusan media online di seluruh Indonesia.
Kunjungi sekarang →

AMK WebDev

Bangun portal berita profesional & ringan.

💬 Konsultasi Globe News

Media Online Siap Pakai

Desain menarik, panel redaksi, dan dukungan SEO.

📞 Hubungi Kami News Globe