
JAKARTA, RADIOLIRA.ID – Aktivis Pekerja dan Buruh dari Forum Jamsos, Timboel Siregar mengungkap adanya diskriminasi regulasi bagi anak-anak Indonesia.
Penegasan Timboel ini sebagai refleksi dalam peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2025 dengan tema: βAnak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia EMAS 2045″.
“Saat ini masih ada diskriminasi regulasi terhadap bayi baru lahir yang tidak otomatis menjadi peserta JKN, masih ada kendala bayi lahir mengakses NICU di RS,” kata Timboel dalam catatan Ngopi Pagi, dirilis grup Forum Jamsos, Rabu (23/7/2025).
Timboel juga mengungkap data mencengangkan tentang pendidikan bagi anak-anak yang ternyata masih banyak persoalan.
“Anak putus sekolah masih banyak. Di 2024, ada 55.300 anak putus sekolah di jenjang SD/MI. Kemudian sebanyak 29.700 anak putus sekolah di tingkat SMP/MTs),” jelas Timbole.

Timboel juga menyoroti tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia EMAS 2045” yang terkesan hanya slogan, dan butuh effort luar bisa berat untuk dicapai.
“Untuk mengimplementasikan tema tersebut membutuhkan usaha serius Pemerintah dalam regulasi, kebijakan, dan program-program yang inklusi, adaptif dan berkelanjutan, dengan didukung anggaran yang layak,” tandas Timboel.
Ia mengingatkan Indonesia Emas 2045 artinya harus terbuka lebih banyak lapangan kerja bagi anak-anak kita saat ini, yang di 2045 akan menjadi pelaku ekonomi Indonesia.
“Anak-anak bangsa Indonesia bukan menjadi pekerja yang disuruh kerja di luar negeri karena minimnya lapangan kerja di dalam negeri,” pungkas Timboel dengan ungkapan Tabik.