User Icon Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di AMK WebDev.

Jangan Meremehkan Dosa Orang Lain

Iklan

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

KADANG kita merasa begitu yakin dengan amal-amal yang kita lakukan, seolah tak mungkin tergelincir pada dosa. Kita bangga dengan puasa sunnah, sedekah rutin, atau tahajud yang kita kerjakan, hingga tanpa sadar merasa lebih tinggi derajatnya dari orang lain.

Padahal, iman bisa naik turun, dosa bertingkat-tingkat, dan hanya Allah yang tahu bagaimana akhir kita.

Saudaraku, setiap manusia pasti pernah terjerumus ke dalam dosa. Ada yang dosanya tampak di mata, seperti meninggalkan salat atau berzina.

Ada pula yang tersembunyi rapat, seperti riya, ujub, ghibah, dan kesombongan yang merayap di dada.

Jangan heran, kadang Allah memberi seseorang kemampuan menjaga lisan, tetapi tidak matanya. Ada yang mudah berpuasa, tetapi berat untuk bersedekah. Kita tidak pernah benar-benar tahu perjalanan rohani seseorang.

Allah ﷻ berfirman:

﴿وَالَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ﴾
“Dan orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji selain kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya.” (QS. An-Najm: 32)

Setiap kita memiliki ujian masing-masing. Jangan heran jika seseorang tampak bergelimang maksiat, tetapi diam-diam menangis di malam hari, memohon ampunan-Nya. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

وَكُلُّ مَعْصِيَةٍ عُيِّرَتْ بِهَا أَخَاكَ فَهِيَ إِلَيْكَ يَحْتَمِلُ أَنْ يُرِيْدَ بِهِ أَنَّهَا صَائِرَةٌ إِلَيْكَ وَلاَ بُدَّ أَنْ تَعْمَلَهَا
“Setiap maksiat yang kamu cela pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau pasti akan melakukan dosa tersebut.” (Madarijus Salikin, 1: 176)

Betapa banyak orang yang terlihat hina di mata manusia, namun mulia di sisi Allah. Al-Hasan al-Bashri rahimahullah pernah berkata:

إِنَّ الرَّجُلَ يُذْنِبُ الذَّنْبَ فَلَا يَنْسَاهُ وَمَا يَزَالُ مُتَخَوِّفًا مِنْهُ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ
“Sungguh ada seorang yang melakukan dosa, lalu dia tidak melupakannya, dia terus merasa khawatir akan akibatnya, hingga akhirnya dia masuk surga.” (Az-Zuhd, Imam Ahmad no. 338)

Mengapa dosa bisa menjadi sebab masuk surga? Karena dosa itu menumbuhkan inabah, yaitu taubat yang tulus, rasa takut, dan peningkatan amal yang drastis. Orang yang bertaubat dengan sebenar-benarnya akan terus mendekat kepada Allah ﷻ, memperbaiki diri, dan menyesali setiap kesalahannya.

Iklan

Allah ﷻ berfirman:

﴿إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ﴾
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

Dan dalam hadis Nabi ﷺ disebutkan:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi no. 2499)

Saudaraku, saat melihat orang lain terjatuh dalam maksiat, jangan terburu-buru menghakimi. Boleh jadi dia sedang berjuang keras melawan hawa nafsu, sedang menangis di malam hari, mengetuk pintu langit dengan istighfar yang tak kita dengar. Sebaliknya, bisa jadi kita yang merasa saleh justru tergelincir karena ujub dan merasa paling benar.

Imam Ibnul Jauzi pernah mengingatkan, “Jangan pernah bangga dengan ketaatanmu, karena engkau tidak tahu bagaimana akhir hidupmu.” Kita tak tahu siapa yang kelak husnul khatimah, siapa pula yang su’ul khatimah.

Allah ﷻ menilai bukan hanya zahir perbuatan kita, tapi juga niat, kerendahan hati, dan keikhlasan. Karena itu, tetaplah rendah hati, perbanyak istighfar, dan jangan pernah merasa lebih baik dari siapa pun.

Mari kita renungkan sabda Nabi ﷺ:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.” (HR. Muslim no. 91)

Ingatlah, setiap orang memiliki pintu rahmat dari Allah yang berbeda. Bisa jadi orang yang kita remehkan hari ini kelak duduk lebih tinggi di surga. Sebab itu, sibukkan diri memperbaiki diri sendiri, perbaiki niat, dan mohon selalu petunjuk serta perlindungan dari Allah agar dijaga dari kesombongan dan dijauhkan dari sikap meremehkan orang lain.

Semoga kita termasuk golongan yang senantiasa memperbaiki diri, bersyukur, rendah hati, dan mendapatkan ampunan serta rahmat-Nya hingga akhir hayat. آمين يا رب العالمين.

Sponsored
Mau punya website berita sendiri?
Sejak 2018, Ar Media Kreatif telah membangun ratusan media online di seluruh Indonesia.
Kunjungi sekarang →

AMK WebDev

Bangun portal berita profesional & ringan.

💬 Konsultasi Globe News

Media Online Siap Pakai

Desain menarik, panel redaksi, dan dukungan SEO.

📞 Hubungi Kami News Globe