User Icon Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di AMK WebDev.

Hari Bhayangkara ke-79, JR: Pekerjaan Terberat Polri adalah Membenahi Citra Buruk di Masyarakat

Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal, SH. (foto: Jaringan PWMOI)
Iklan

Jakarta, RadioLira.id |  Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal, SH., menegaskan bahwa tantangan Kepolisian di usianya yang ke-79 tahun saat ini adalah bagaimana mengubah citra negatif di masyarakat dengan slogan “Melindungi dan Melayani”.

Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak pegiat anti-korupsi, mengingatkan bahwa Polisi harus menjadi lembaga yang independen dan tidak berpolitik, sekaligus mengubah citra negatif sebagai Parcok (Partai Coklat)

“Ini tantangan berat di HUT Bhayangkara ke-79. Mengubah citra negatif itu harus disertai dengan peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Karena tanpa SDM yang profesional, Polri bisa dianggap preman berbaju polisi,” tegas Jusuf Rizal saat diwawancara awak media dalam rangka HUT Bhayangkara ke-79 di Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal, SH.

Jusuf Rizal menilai, di usia yang menginjak 79 tahun, Kepolisian bukannya makin baik, tetapi citranya justru makin buruk di masyarakat. Bahkan muncul ketidakpercayaan kepada institusi berkelir coklat itu.

Jusuf Rizal yang juga Ketua Umum Ormas Madas Nusantara menyebut keterlibatan dan pelibatan institusi Kepolisian dalam politik menjadi salah satu pemicu rusaknya citra Kepolisian.

Selain itu, kata Jusuf Rizal, citra polisi juga hancur karena membeckingi para pengusaha nakal (hitam). Penyidik yang kualitas SDM-nya masih di bawah standar, serta penegakan hukum yang pilih tebang asal ada uang.

Iklan

Kanjeng Raden Haryo (KRH) HM. Jusuf Rizal bersama punggawa LSM LIRA saat Rakernas dan HUT ke-20 LSM LIRA di Bromo.

 

“Citra Kepolisian, saat ini kalah dibanding Kejaksaan. Kejaksaan citranya makin bagus, kendati belum semua Jaksa Profesional. Citra Kepolisian di bawah Pimpinan Listyo Sigit Prabowo boleh dibilang kurang baik. Atau bisa dikatakan slogan Presisi masih sebatas lips service,” ujar Jusuf Rizal yang juga Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu.

Untuk mengubah citra negatif Kepolisian ini, menurut Jusuf Rizal diperlukan Reformasi Polri selaku penegak hukum. Mengembalikan Polri sebagaimana tupoksi semula. Tidak ditarik menjadi kepentingan politik pihak tertentu agar mampu mengayomi, melayani, dan melindungi masyatakat.

“Untuk itu butuh Goodwill dan Political Will Presiden Prabowo. Perlu melakakun re-sturukturisasi yang menyeluruh, selain untuk meningkatkan kualitas SDM. Tanpa ada campur tangan Presiden Prabowo rasanya tidak mudah mengubah citra negatif Polri di masyarakat,” tutur Jusuf Rizal, yang juga keluarga besar Polri itu.

Sponsored
Mau punya website berita sendiri?
Sejak 2018, Ar Media Kreatif telah membangun ratusan media online di seluruh Indonesia.
Kunjungi sekarang →

AMK WebDev

Bangun portal berita profesional & ringan.

💬 Konsultasi Globe News

Media Online Siap Pakai

Desain menarik, panel redaksi, dan dukungan SEO.

📞 Hubungi Kami News Globe