Breaking News
IJW Sesalkan Pernyataan Prematur Panglima TNI, Jusuf Rizal: Polda Sumut Jangan Kendor Ungkap Dalang Pembunuhan dan Pembakaran Rumah Wartawan Rico Medan, RadioLora.id — Indonesian Journalist Watch (IJW) menyesalkan pernyaataan Panglima TNI, Agus Subiyanto yang terburu-buru memberikan klarifikasi tidak ada keterlibatan oknum TNI dalam pembunuhan dan pembakaran rumah Wartawan Rico Sempurna bersama isteri, anak dan cucu, 27 Juni 2024 di Karo, Sumatera Utara. Padahal Polisi sedang melakukan penyelidikan. “Semestinya sebagai Panglima TNI, Agus Subiyanto tidak memberikan pernyataan yang menyebut tidak ada oknum TNI yang terlibat. Terlalu dini dan terburu-buru,” sesal Ketua Umum IJW, HM.Jusuf Rizal,SH kepada media di Medan, Sumatera Utara, JUMAT (19/7/2024). Sebagaimana dilansir media, Panglima TNI, Agus Subiyanto dalam pernyataannya di Gedung DPR RI, 10 Juli 2024 menyatakan bahwa tidak ada keterlibatan prajuritnya dalam kasus pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya. Agus mengatakan mempercayakan perkara itu kepada Polri untuk diusut secara tuntas. Kata Agus, “Enggak ada, enggak ada,” membantah keterlibatan prajuritnya menjawab pertanyaan wartawan. Pernyataan itulah, lanjut Jusuf Rizal pria berdarah Madura-Batak keluarga anak ABRI itu, yang patut disesalkan, karena belum menguasai fakta di lapangan. Agus sudah terburu-buru mengambil kesimpulan. Sementara IJW berdasarkan investigasi jaringan meyakini keterlibatan oknum TNI dan Kepolisian di Karo dalam kasus tersebut. “IJW minta kepada Polda Sumut tidak terpengaruh adanya pernyataan Panglima TNI, Agus Sudibyo. Justru IJW memberi dukungan Polda Sumut, agar hukum mati pihak-pihak yang terlibat dalam kasus pembakaran sadis dan diadab itu. Polda Sumut jangan kendor,” tegas Jusuf Rizal, Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu. Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) menilai, dengan ditetapkannya tiga tersangka yaitu R, Y, dan BG dalam kasus pembakaran wartawan Rico, Polda Sumut tidak akan sulit untuk menyeret aktor utama dalam kasus tersebut yang diduga melibatkan oknum TNI maupun Polisi di Karo. Laporan keluarga Rico Sempurna ke Pusat Polisi Militer (Puspomad) TNI AD di Gambir, Jakarta terkait dugaan keterlibatan oknum Koptu HB Batalion Infantri Simbisa 125 Kabanjahe bisa menambah amunisi penyidik Polda Sumut guna membongkar latar belakang pembakaran dan pembunuhan. Disebutkan sebelum pembakaran, Rico dapat ancaman. Sementara itu, IJW tetap berkeyakinan ada keterlibatan oknum aparat, baik TNI dan Polri dalam kasus ini, baik langsung atau tidak. Pembakaran itu terkait Judi Togel, Narkoba dan penebangan kayu illegal. Itu ada upeti (setoran) mingguan yang turut mengalir keberbagai pihak. Jumlahnya bisa mencapai Rp.70-100 juta per minggu. “Itu sudah mafia. Gangster di Kabupaten Karo. Yang terlibat menerima jatah diduga tidak hanya oknum TNI, Polisi, Ormas dan bahkan juga oknum jurnalis ikut kecipratan,” ujar Jusuf Rizal wartawan senior aktivis penggiat anti korupsi itu. IJW Apresiasi Ketegasan DK PWI Pecat Hendry Bangun Kupas RUU POLRI di Yogyakarta, Jusuf Rizal: Media Harus Berfungsi Sebagai Pengawas yang Efektif Kemendagri Minta Pemda Tiru Konsep IKE dalam Kebijakan Transfer Fiskal Kapolda Sumut dan Pangdam BB Turun Tangan Hingga Dua Pelaku Pembakar Wartawan Rico Ditangkap, IJW Apresiasi dan Minta Aktor Intelektualnya Jangan Dilindungi!
banner 728x90

HUT ke-18 LSM LIRA Serukan Generasi Muda Anti-Korupsi Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA — LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) menilai untuk membangun Generasi Emas 2045 di 100 Tahun Indonesia (1945-2045), diperlukan generasi muda yang anti-korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“Bonus demografi tidak akan membawa perubahan, malah merusak bangsa, jika mental koruptif tidak dikikis,” kata Presiden LSM LIRA, HM.Jusuf Rizal di Jakarta, Jumat (16/6/2023).


Presiden LSM LIRA Jusuf Rizal menjawab pertanyaan wartawan terkait peringatan HUT ke-18 LSM LIRA yang akan diselenggarakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat pada (Minggu-Senin-Selasa) 18-20 Juni 2023.

Dalam perhelatan HUT ke-18 (19 Juni 2005-19 Juni 2023) tersebut, LSM LIRA akan melaksanakan Rakernas, sekaligus menggelar Seminar Nasional Anti-Korupsi guna membangun Generasi Emas 2045 yang menghindari KKN, agar Indonesia bisa bangkit dari berbagai ketertinggalan.

“Kita harus mendorong generasi muda berpikir jauh kedepan, karena di tangan mereka nasib bangsa ini dipertaruhkan. (Jika) Generasi muda lemah, bodoh dan tidak berdaya, Indonesia akan hancur,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura itu.

Menurut pria penggiat anti-korupsi itu, saat ini Indonesia memiliki bonus demografi di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia non-produktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Artinya Indinesia akan booming dengan penduduk berusia muda. Usia produktif. Untuk itu generasi muda harus diingatkan agar jangan mewarisi sifat koruptif, seperti yang terjadi saat ini. Di mana-mana, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif korup.

“Karena itu, menurut LSM LIRA, salah satu agenda ke depan bangsa ini adalah bagaimana menyelamatkan generasi muda agar terhindar dari perilaku koruptif, yang dapat membuat bangsa ini terpuruk dan kian jauh dari terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Jusuf Rizal.

Saat ini Indonesia telah gagal menjalankan amanat reformasi tahun 1998 dengan inti bahwa pemerintahan kedepan harus memerangi KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Kenyataannya saat ini prilaku koruptif dan KKN justru makin merajalela.

Sebagai bagian dari bonus demografi, generasi muda harus mampu menjadi agen perubahan, salah satunya menghindari prilaku koruptif, dan KKN agar nanti mampu menghasilkan generasi emas 2024 saat Indonesia berusia 100 Tahun.

“LSM LIRA menilai saat ini sudah darurat korupsi. Karena itu kita gelar seminar agar memperoleh masukan dalam pemberantasan KKN, guna melanjutkan Reformasi jilid II. Karena setelah 25 tahun, reformasi Jilid I, telah gagal brantas KKN,” tegas Jusuf Rizal yang juga Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu

Seminar yang digelar LSM LIRA juga mengundang kandidat Capres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo untuk menyampaikan visi pemberantasan korupsi jika terpilih menjadi Presiden 2024-2029. Selain itu diundang juga Partai Politik, KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan, dll.

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif