Jakarta, RadioLira – Ekosistem logistik secara digital mulai dikembangkan di Indonesia, melalui kerjasama yang dibangun Sentral Cargo dengan Pos Indonesia mulai 16 Maret 2022.
“Ini adalah digital ekosistem logistik pertama di Indonesia,” ujar Direktur Utama Sentral Cargo, Okie Octavia Kurniawan dalam keterangannya, Kamis (17/3/2022).
Kerjasama antara Central Cargo dan PT Pos Indonesia ditandatangani oleh Direktur Utama Sentral Cargo, Okie Octavia Kurniawan dan Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Choiriana dan disaksikan oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi beserta jajaran manajemen pada Rabu (16/03/2022) di PT Pos Logistik Indonesia BO Bekasi, Kota Bekasi.
Okie Octavia mengatakan, Sentral Cargo yang bergerak dalam bisnis logistik memiliki fokus pada pengiriman bulky dan multicoly dengan harapan mampu mengambil momentum pertumbuhan bisnis di kategori logistik dan pengiriman.
“Kolaborasi ini akan menjadi titik awal kolaborasi dua perusahaan logistik untuk menekan biaya logistik lebih efisien dan luas,” jelasnya.
Ia juga menegaskan kerjasama dengan PT Pos Indonesia sangat strategis karena salah satu perusahaan BUMN itu sudah sangat ahli dalam bidang pengiriman barang.
“Terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami, hal ini membuat kami bangga dapat menjadi bagian dari keluarga PT Pos Logistik Indonesia sebagai salah satu perusahaan logistic terbesar di Indonesia,” tandas Okie.
“Ini sejalan dengan visi kami sebagai dalam menghadirkan trusted integrated supply chain provider and logistic provider, kerjasama ini merupakan langkah awal kita untuk berintegrasi dalam menjangkau ekspansi yang lebih besar lagi,” lanjutnya.
Digital ekosistem logistik ini nantinya akan menggabungkan beberapa layanan, seperti kurir ritel, logistik, dan kargo. Semua layanan menjadi satu dalam sebuah platform terintegrasi. Tentu, hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang memudahkan masyarakat menggunakan jasa kiriman.
Okie juga menjelaskan jika kerjasama ini akan membantu Sentral Cargo dalam memperluas wilayah service point yang saat ini sudah tersebar sebanyak 125 titik dengan harapan menjadi 800 titik pada tahun ini dan berkembang sebanyak 1500 titik di 2023.
“Tak hanya itu, kolaborasi dua perusahaan ekspedisi ini juga sebagai langkah bersama membuka ekonomi baru di seluruh pelosok negeri,” tegas Okie.